Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) merupakan organisasi perpustakaan dibawah naungan Kementerian Agama. Anggota APPTIS berasal dari seluruh Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia, baik itu UIN, IAIN, maupun STAIN. APPTIS berperan aktif dalam pengembangan pengelolaan perpustakaan, peningkatan mutu perpustakaan, peningkatan kompetensi SDM, fasilitator jejaring perpustakaan di seluruh Indonesia, dan juga fasilitator antara perpustakaan perguruan tinggi dengan perpustakaan internasional.
Perpustakaan IAIN Kediri sudah lama ikut berperan aktif dalam APPTIS, hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan secara aktif Perpustakaan IAIN Kediri dalam proses berdirinya APPTIS sampai dengan sekarang. Keaktifan Perpustakaan IAIN Kediri ditandai dengan keikutsertaan dalam pengukuhan pengurus baru APPTIS periode 2024 s.d. 2028. Dalam pengukuhan pengurus APPTIS ini, Pustakawan IAIN Kediri dipercaya untuk menjadi pengurus pusat APPTIS. Pustakawan tersebut adalah Komarudin, S.Ag, S.S, M.Hum yang dipercaya sebagai Wakil Ketua 2 APPTIS dan Muhamad Hamim, S.Kom, M.Pd. yang dipercaya sebagai Koordinator Bidang Pengembangan Teknologi Informasi.
Kegiatan pengukuhan dilaksanakan pada tanggal 28 s.d. 30 Oktober 2024 bertempat di Perpustakaan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Kegiatan ini juga dirangkai dengan kegiatan pembinaan Pustakawan oleh Subdit Ketenagaan Kementerian Agama RI dan Perpustakaan Nasional RI selaku pembina Pustakawan seluruh Indonesia.
Acara ini dibuka langsung oleh Bapak Rektor UIN K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan yaitu Bapak Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.A.g. dalam sambutannya, beliau menekankan perlunya sharing dan berbagi antar pepustakaan perguruan tinggi, sehingga nantinya dapat saling menguatkan dan mengisi kekurangan masing-masing yang pada akhirnya akan membawa kemajuan lembaga Perguruan Tinggi Islam di seluruh Indonesia.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pengukuhan pengurus APPTIS periode 2024/2028 oleh Bapak Kaubdit Ketenagaan Kemnag RI Bapak Muhammad Aziz Hakim, M.H. Dalam sambutannya, beliau menekankan adanya sinergi antara instansi pembina dalam hal ini Perpustakaan Nasional RI dengan pustakawan terkait dengan formasi pustakawan. Jangan sampai portensi yang dimiliki oleh pustakawan tidak termanfaatkan dengan baik. Beliau jug mengkritisi tentang ortaker jabatan Kepala Perpustakaan di Perguruan Tinggi Islam. Beliau menyampaikan bahwa perlu adanya peninjauan ortaker di perpustakaan untuk jabatan kepala perpustakaan. Jangan sampai jabatan kepala perpustakaan dikunci untuk jabatan tertentu seperti dosen atau jabatan lain, Pustakawan juga perlu diberi kesempatan. Tapi juga jangan terlalu kaku dimana jabatan kepala perpustakaan harus seorang pustakawan, karena kompetensi SDM yang dimilik masing-masing Perguruan Tinggi tidak sama satu dengan lainnya.
Setelah prosesi pengukuhan pengurus APPTIS periode 2024/2028 selesai, acara dilanjutkan dengan pembinaan pustakawan oleh Perpustakaan Nasional RI. Pembinaan ini disampaikan langsung oleh Koordinator Bidang Pembinaan dan Sosialisasi Jabatan Fungsional Pustakawan Perpusnas RI yaitu Bapak Yudho Widiatmono, S.Kom. Dalam paparannya beliau menyampaikan tentang analisis beban kerja pustakawan di Indonesia. Pembagian kerja antara zaman dahulu berbeda dengan sekarang. Transformasi organisasi di perpustakaan mengarah pada kebutuhan layanan yang dimiliki oleh perpustakaan. bukan lagi mengerucur seperti model-model yang dipakai selama ini yaitu semakin tinggi jabatan, maka semakin sedikit SDM yang ada di top level. Kecenderungan perpustakaan saat ini (terutama di perguruan tinggi) adalah pelayanan akademik yang memerlukan skil khusus dan tingkat SDM yang slevel dengan pemustaka. Segingga kedepannya, ada kemungkinan pustakawan utama atau madya bisa lebih banyak daripada pustakawan level dengan level dibawahnya.
Pada kesempatan ini juga diadakan kegiatan Rapat Kerja Nasional APPTIS untuk menyusun rencana kegiatan dalam periode kepengurusan 2024/2028. Pada kesempatan rakernas ini, Bapak Mufid, M.Hum menekankan bahwa program kerja yang direncanakan harus dilakukan dengan bahagia dan niatan untuk beribadah. Dan beliau juga berharap bahwa kegiatan yang direncanakan nantinya membawa manfaat bagi kemajuan perpustakaan di Indonesia.