Banyak psikolog percaya bahwa anak terlahir dalam keadaan polos, tidak baik dan tidak pula jahat, tetapi membawa kecen-derungan pada kebaikan dan kejahatan. Neill tidak percaya adnaya insting kejahatan dan kecenderungan anak pada kejahatan. Kejahatan yang tampak pada diri anak sebenarnya merupakan cinta yang salah arah

Kejahatan jelas merupakan ungkapan dari kebencian. Maka, study tentang kejahatan anak sesungguhnya mengulik persoalan me-ngapa anak bisa memiliki rasa benci. Ini persoalan ego yang ter-kekang.

Tidak dapat dipungkiri bahwa anak pada dasarnya adalah orang yang egois. Tak ada yang menyangkalnya. Ketika ego tepeli-hara dengan baik maka hasinya kebaikan. Ketika ego dikekang. Maka hasiknya kejahatan.

Anka-anak yang dianggap jahat berusaha mencari kebahagi-aan, dan Neill menduga ketidaknahagaiaan anak di rumah dan seko-lah akar penyebab sikap antisosial. Kebahagiaan yang tak dirasakan semasa anak-anak membuka celah bagi kebahagiaam palsu  yang didapat dari tindakan merusak, mencuri dan menghajar orang. Yang semestinya kesenangan menjadi kebencian, lantaran rasa frustasi. Menurut Neill, resep untuk mencegah kenakalan anak adalah memberinya kebahagiaan sejak kecil.  

Dan kini sudah saatnya bagi semua orang untuk memusatkan perhatian pada kehidupan awal anak. Pemberiaan hukuman yang

sayang. Ini bukan teori tetapi di Summer Hill School sejak awal ber-diri mereka memiliki anak-anak yang bermasalah dan kini menjadi orang yang baik lantaran disayangi kerana kebebasan membuat me-reka bahagia.

Kebencian dan hukuman tak pernah bisa mengatasai kejahatan dan kenakalan anak, hanya kasih sayanglah yang bisa mengatasinya. Homer Lane telah membuktikannya pada tahun 1915-an. Tetapi di dunia ini hanya sedikir orang yang berpendirian seperti ini. sudah lebih 40 tahun Lane meninggal belum ada polisi yang memanfaat-kan pengalaman Lane. Masih dengan Otoritas dan sering sekali menakut-nakuti. Akibatnya adalah kejahatan anak muda makin meningkat setiap tahunnya.

 Lane sangatlah ahli dalam memahami dan menangani anak-anak nakal. Dia tdengan tekun mencari motof-motif tersembunyi dalam setiap perbuatan jahat mereka. Dan menyakini bahwa di balik kejahatan terselip sebuah keinginan yang aslinya mulia. Berbicara dengan anak tidaklah berguna, dan hanya tindakan nyatalah yang efektif. Dia berkesimpulan bahwa untuk membersihkan anak dari sifat sosial yang buruk, kita harus membiarkan si anak menyalurkan hasrat-hasratnya. Dan metode kebencian tidak pernah membantu anak muda menjadi sosial yang baik.ssss

Seandainya manusia terlahir dengan membawa insting kejahatan, maka jumlah penjahat dari kelas menengag sama dengan kelas bawah. Orang kaya banyak mengeksplorasikan egonya dengan membelinya. Sementara itu, ego orang miskin mati mengenaskan.

Anak-anak seolah lahir di jalanan yang kotor. Keluarga mereka tak berbudaya, tidak menyediakan buku-buku, dan hmpa dari percakapan yang baik. Orangtuamereka bebal, gemnar mem-bentak dan menempeleng mereka. Lantas, mereka masuk di sekolah yang mengekang mereka dengan disiplin ketat, dan mata pelajatran yang menemukkan. Tempat bermain mereka hanyalah sudut-sudut jalanan. Pandangan mereka tentang seks lumrahnyaporno dan kotor. Televisi mengajaknya melihat kehidupan orang yang bergemilang uang, mobil dan kemewahan. Manakala usia remaja, mereka bergabung dengan geng yang menghalalkan segala cara untuk meraup kekayaan dengan cepat.